Rabu, 11 Februari 2015

RIPv1 dan RIPv2



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

      Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device didalam jaringan tersebut. Router bekerja dengan cara menentukan jalur yang akan dipilih untuk mengirim paket-paket data dari sumber ke tujuan. Proses pencarian dan penentuan jalur inilah yang disebut routing, sedangkan sekumpulan aturan yang bekerja untuk menentukan dan menjalankan proses routing disebut routing protocol.
      Routing protocol ada banyak jenisnya, mulai dari yang sederhana yaitu Static routing protocol hingga yang lebih kompleks seperti dynamic routing protocol. Dalam praktek nya, masing-masing routing protocol tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga perlu banyak pertimbangan yang harus dipikirkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemborosan biaya pengembangan jaringan dikemuudian hari.
      Pada perkembangannya, teknologi routing banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan baru dengan skalabilitas yang lebih besar. Namun, ternyata hal ini menjadi masalah dikarena kan jumlah port router yang terbatas membuat jumlah network yang dibuat juga terbatas. Salah satu cara penyelesaiannya  adalah dengan menggunakan multilayer switch. Switch yang sebelumnya hanya mampu bekerja pada layer 2 OSI model dengan menggunakan pengalamatan fisik (MAC Address) kini bisa menjalankan fungsi layer lain seperti fungsi routing pada layer 3. Tentunya hal tersebut tetap didukung oleh keutamaan switch berupa jumlah port yang jauh lebih banyak dari router. Karena mampu menjalankan fungsi router tersebut, maka teknologi yang bisa ditanam pada router pun bisa digunakan pada switch layer3. Tidak semua fungsi router dapat digantikan oleh multilayer switch, contohnya pada kasus menyambungkan internetwork. Karenanya, multilayer switch biasa hanya digunakan untuk membangun jaringan internal suatu perusahaan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Defenisi routing
2.      Routing protocol
3.      Pengertian RIVv2
4.      Perbedaan dan persamaan RIVv1 dan RIVv2
5.      Pengertian EIGRP
6.      Fitur dan operasi EIGRP
7.      Modul-modul protocol endependent
8.      Ciri-ciri EIGRP
9.      Kelebihan-kelebihan EIGRP
10.  Pengguanaan EIGRP
11.  Pencarian tetangga (Neigbbor Discovery)
12.  Cara kerja EIGRP
13.  Terminologi EIGRP
14.  Tabel-tabel EIGRP
15.  Konfigurasi dan jaringan EIGRP

C.    TUJUAN DAN MANFAAT

1.      Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jaringan computer yang menggunakan protocol routing RIPv2 dan EIGRP.

2.      Manfaat
Manfaat dari perancangan jaringan dengan routing protocol RIPv2 dan EIGRP,yaitu:
a.       Memberikan kemudahan administrasi untuk perubahan ,baik penambahan maupun pengurangan device didalam jaringan.
b.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan RIPv2 dan EIGRP pada suatu jaringan computer sehingga bisa di dapat metode pembagian beban yang lebih baik.
































BAB II
KONFIGURASI ROUTING INFORMATION
RIPv2


A.    DEFENISI ROUTING 
      Routing adalah sekumpulan arah atau tujuan dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Arah atau tujuan ini disebut sebagai rute, biasa diberikan ke router secara dinamis, atau bias diberikan secara statis oleh Administrator.
1.Static Routing
Ketika static routing digunakan, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan-jaringan jauh secara manual. Oleh karena itu, network administrator harus menambah dan menghapus rute-rute statis bila terjadi perubahan pada topologi jaringan.
Static routing sangat cocok diimplementasi pada jaringan berskala kecil karena kemungkinan perubahan topologi jaringan sangat kecil, sehingga tidak memakan waktu administrasi. Pada jaringan berskala besar, pemeliharaan tabel-tabel routing secara manual sangat memakan waktu administrasi. Oleh karena itu static routing tidaklah scablable disbanding dengan dynamic routing.
2.        Dynamic Routing
        Seorang network administrator memilih untuk menggunakan protocol ini berdasarkan beberapa hal, antara lain ukuran jaringan, bandwith yang tersedia, kekuatan processor sebuah router, tipe dan model router, dan protocol yang sedang digunakan pada jaringan.

B.     ROUTING PROTOKOL
      Routing Protokol adalah komunikasi yang digunakan antar router. Routing protocol mengizinkan router-router saling berbagi informasi tentang jaringan dan tetangga mereka.
     Algoritma routing bisa diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
1.        Distance Vektor – pendekatan ini mendeterminasikan arah, atau vector dan jarak ke semua link dalam sebuah jaringan.
2.        Lindfdffvc  ds                                          fffffffa`
3.         
4.         
5.         
6.        k State – pendekatan ini membuat ulang topologi jaringan keseluruhan dengan akurat.
Beberpa contoh dari routing protocol,  yaitu :
1.      Routing Information Protocol (RIP) – Protocol routing interior distance vector.
2.      Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) – Protocol routing interior distance vector lanjutan milik Cisco.
3.      Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) – Protocol routing interior distance vector lanjutan milik Cisco.
4.      Open Shortest Path First (OSPF) – Protocol routing interior link-state.
5.      Border Gateway  Protocol (BGP) – Protocol routing exterior distance vector.



C.    PENGERTIAN RIPV2
RIPv2 merupakan perluasan dari RIPv1 dengan menambahkan beberapa kemampuan baru. RIPv2 sama sekali tidak mengubah algoritma Routing Distance Vector yang digunakan RIPv1. Kemampuan-kemampuan baru RIPv2, yaitu “
1.        Tag - untuk rute eksternal-memberikan kemampuan bagi RIPv2 untuk membedakan RIP “internal” (jaringan dalam domain RIP) dari RIP “eksternal”. Biasanya untuk rute-rute dari EGP atau dari Protocol routing lainnya.
2.        Subnet mask – mendukung penggunaan subnet mask yang subnet mask yang berbeda di jaringan.
3.        Alamat hop berikut – berisi alamat router berikutnya sehingga berguna untuk mencegah datagram mengambil rute yang tidak efisien. Biasanya digunnakan pada perbatasan jaringan yang menggunakan protocol routing selain RIPv2.
4.        Autentikasi – mencegah router menerima routing update yang invalid, sehingga meningkatkan keamanan jaringan. Password pada autentikasi dapat ditransmisikan dalam bentuk plaintext ataupun Message Digest 5(MD5).

D.    PERBEDAAN DAN PERSAMAAN RIPV1 DAN RIPV2

1.        Perbedaan RIPv1 dan RIPv2
RIPv1
·         Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan.
·         Tidak mendukung VLSM.
·         Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
·         Routing table selalu di Broadcast
RIPv2
·         RIPv2 mendukung Classless Distance Vector yang merupakan pengembangan dari RIPv1.
·         Mendukung VLSM.
·         Mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
·         Routing update dilakukan scara multicast.
·         Penggunaan Otentikasi.

2.        Persamaan RIPv1 dan RIPv2
·         Menggunakan Split Horizon atau dengan Split Horizon Reserve.
·         Menggunakan timer untuk mencegah Routing Loop.
·         Menggunakan Trigger Update.
·         Maksimal Hop sebanyak 15.









BAB III
PENJELASAN DAN PENGGUNAAN
ROUTING PROTOKOL RIPv2

A.    PENGERTIAN EIGRP
EIGRP atau Enhanced Interior Gateway Routing Protocol merupakan routing protocol yang dibuat Cisco.EIGRP termasuk routing protocol dengan algoritma hybrid. EIGRP juga mendukung autentikasi password seperti yang dilakukan RIPv2. EIGRP dapat dikatan lebih kompleks dari yang lainnya. IOS dapat menggunakan EIGRP untuk mempertukarkan informasi  untuk IPX dan Apple Talk.

B.     1EWFITUR DAN OPERASI EIGRP
Enhanced IGRP )EIGRP) adalah sebuah protocol distance-vector yang memberikan kita keunggulan yang nyata dibandingkan protocol propriertary Cisco lainnya, yaitu Interior Gateway Routing Protocol ( IGRP). Inilah pada dasarnya mengapa ia disebut Enhanced IGRP. Seperti IGRP, EIGRP menggunakan konsep dari sebuah autonomous system untuk menggambarkan kumpulan dari router-router yang contiguous (berentetan ,sebelah-menyebelah )yang menjalankan routing protocol yang sama dan berbagi informasi routing. Tetapi tidak seperti IGRP, EIGRP memasukan subnet mask ke dalam update route-nya. Dan seperti yang anda ketahui sekarang, pengumuman (advertisement)dari informasi subnet memungkinkan kita menggunakan VLSM dan melakukan summarization (perangkuman) ketika merancang network-network kita!
EIGRP kadang-kadang disebut sebagai routing protocol protocol hybrid karena ia mempunyai karakteristik-karakteristik baik dari protocol distance-vector maupun dari protocol link-state.sebagai contih, EIGRP tidak mengirimkan paket-paket link-state seperti dilakukan OSPF; melainkan ia mengirimkan update distance-vector yang tradisional yang berisi informasi tentang network-network ditambah dengan cost(biaya) untuk mencapai mereka dari prespektif router yang melakukan pengumuman tersebut.Sebuah EIGRP memiliki karakteristik-karakteristik link-state juga-ia mensinkronisasikan routing table antara router-router tetangga pada saat dimulai dijalankan (startup), dan kemudian mengirimkan update-update yang spesifik hanya jika topologi network berubah. Ini membuat EIGRP sesuai untuk network-network yang sangat besar. EIGRP mempunyai sebuah jumlah hop maksimum. Ada sejumlah fitur yang kuat dan membuat EIGRP jauh lebih baik dibandingkan IGRP dan protocol-protocol lainnya. Yang utamanya adalah sebagai berikut :
·         Mendukung IP, IPX,dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat protocol-dependent ( bergantung pada protocol).
·         Pencarian network tetangga ( neighbor discovery) yang dilakukan dengan efisien.
·         Komunikasi melalui Reliable Transport Protocol ( RTP).
·         Pemilihan jalur terbaik melalui Diffussing Upadsate Algorithm ( DUAL)








C.    MODUL-MODUL PROTOCOL DEPENDENT
Satu dari Fitur paling menarik EIGRP adalah ia menyediakan dukungan routing untuk berbagai protokol layer network : IP, IPX dan AppleTalk. Satu-satunya routing protocol lain yang hampir menyamai EIGRP dan mendukung banyak protokol layer network adalah Intermediate System to Intermediate System (IS-IS) tetapi protocol ini hanya mendukung IP dan Connectionless Network Service ( CLNS).
EIGRP mendukung protocol-protocol layer Network yang berbeda melalui penggunaan modul-modul yang disebut protocol-dependent modules ( PDMs). Setiap PDM dari EIGRP akan memelihara serangkaian table yang terpisah yang mengandung informasi routing yang berlaku untuk sebuah protocol yang spesifik. Ini artinya akan ada table-tabel IP/EIGRP, table-tabel IPX/EIGRP, dan table-tabel AppleTalk/EIGRP.

D.    CIRI-CIRI EIGRP
     Desain network yang flexible.
     Waktu convergence yang cepat.
     Mendukung multiple protokol network
     Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN
     Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
     Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
     Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
     Partial updates, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network.

E.     KELEBIHAN-KELEBIHAN EIGRP
     Satu-satunya Protocol Routing yang menggunakan route backup,
     Mudah dikonfigurasi semudah RIP,
     EIGRP satu-satunya yang dapat melakukan Unequel Load Balancing,
     Kombinasi terbaik dari Protocol Distance Vector,
     Mendukung multiple Protokol Network.

F.     PENGGUNAAN EIGRP
EIGRP biasa digunakan pada Sistem jaringan yang memiliki Network yang berskala besar. Selain itu juga, pada Router EIGRP, pada saat kita mengkonfigurasinya, kita tidak perlu memperkenalkan Network-Nework yang terhubung pada Router tetangga yang sudah tersimpan pada Routing Tablenya.
Pada Router EIGRP ini, akan mencari sendiri Routing Table dari Router-Router tetangganya. Di dalam EIGRP juga, kita mengenal yang namanya Autonomous System (AS) yang berfungsi untuk membuat semua Router yang berada pada AS yang sama berada dalam satu lingkup area sehingga dapat melakukan Komunikasi Data dari Sumber sampai ke Tujuan. Apabila masing masing Router di set dengan menggunakan AS yang berbeda, maka antara Router tersebut tidak dapat saling melakukan pertukaran data.



Menggunkan EIGRP untuk network-network besar
EIGRP memiliki sejumlah firut yang bagus yang membuatnya sesuai untuk digunakan
di network-network besar :
·         Mendukung multiple atau banyak AS pada satu router..
·         Mendukung VLSM dan summarization.
·         Mencari route dan memeliharanya.

G.    PENCARIAN TETANGGA (NEIGHBOR DISCOVERY)
Sebelum router-router EIGRP bersedia untuk melakukan pertukaran route-route satu dengan yang lain, mereka harus menjadi tetangga-tetangga. Ada tiga kondisi yang harus dipenuhi untuk menetapkan apakah sebuah router menjadi tetangga atau tidak ( Neighborship establishment ) :
·         Menerima Hello atau ACK.
·         Nomor-nomor AS cocok.
·         Metric-metric yang identik ( Nilai K ).
Protokol link-state cenderung menggunakan pesan Hello untuk menetapkan ( establishm ) neighborship ( kebertetanggaan ) karena protokol link-state dalam keadaan normal tidak mengirimkan update-update route keluar ,dan karena itu harus ada semacam mekanisme untuk membantu router-router tetangga tersebut untuk menyadari ketika sebuah router baru bergabung atau router lama pergi atau telah mati. Untuk memelihara hubungan neighborship tersebut, router-router EIGRP harus terus menerima pesan-pesan Hello dari router-router tetangga mereka. Router-router EIGRP yang memiliki AS yang berbeda tidak secara otomatis berbagi informasi routing dan router-router tersebut tidak menjadi tetangga. Perilaku ini dapat
menjadi sebuah keuntungan nyata ketika digunakan di network-network yang lebih besar untuk mengurangi jumlah informasi route yang disebarkan melalui sebuah AS tertentu. Satu-satunya kekurangan anda mungkin harus mengurus apa yang disebu redistribution di antara AS yang berbeda,secara manual.
Satu-satunya saat ketika EIGRP mengumumkan routing table-nya secara lengkap adalah ketika ia menemukan sebuah tetangga baru dan membentuk sebuah adjacency ( hubungan atau kedekatan) dengan tetangga baru tersebut melalui pertukaran paket-paket Hello. Ketika ini terjadi, kedua router yang bertetangga tersebut akan mengumumkan routing table mereka secara lengkap kepada yang lain .Setelah masing-masing mempelajari route-route milik tetangganya, sejak saat itu hanya perubahan-perubahan pada routing table yang akan dikirimkan ke tetangganya. Ketika Router-router EIGRP menerima update-update milik tetangga mereka, router-router EIGRP menyimpannya dalam sebuah tabel topologi lokal. Tabel ini berisi semua route yang diketahui dari semua router tetangga yang dikenal, dan bekerja sebagai sumber dari mana route-route yang terbaik akan dipilih dan ditempatkan ke dalam routing table.










H.    CARA KERJA EIGRP
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwith dan delay untuk menghitung metric yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop. EIGRPtidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksrta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol link-state. EIGRP ini pengembangan dari routing protocol IGRP (distance vector), proprietary cisco juga. Perbandingan (bukan perbedaan) antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori:
·         Compability mode.
·         Metric colocation.
·         Hop count.
·         Automatic protocol redistribution.
·         Route tagging




























BAB IV
TERMINOLOGI,TABEL EIGRP,
KONFIGURASI & JARINGAN EIGRP

A.    TERMINOLOGI EIGRP
      EIGRP menggunakan beberapa terminology,yaitu :
a.       Successor
Istilah yang digunakan untuk jalur yang digunakan untuk memeruskan paket data.
b.      Feasible Successor
Istilah yang digunakan untuk jalur yang meneruskan data apabila successor mengalami kerusakan.
c.       Feasible Distance
Istilah yang digunakan untuk jarak dari 1 router ke router yang dituju.
d.      Advertised Distance
Istiah yang digunakan untuk jarak dari given neighbor ke router yang dituju.

B.     TABEL-TABEL EIGRP
1.      Tabel Neighborship
Biasanya disebut tabel tetangga atau neighbor tabel. Merekam informasi tentang router-router yang telah membentuk hubungan bertetangga (neighborship).
2.      Tabel Topologi
Menyimpan pengumuman-pengumuman (advertisment) route tentang semua route di Inetnetwork yang diterima dari setiap tetangga.
3.      Tabel Route
Menyimpan route-route yang sekarang digunakan untuk membuat keputusan routing. Akan ada copy-copy terpisah dari setiap tabel ini untuk masing-masing protocol yang secara aktif didukung oleh EIGRP,baik itu IP,IPX atau AppleTalk.
           
C.    KONFIGURASI DAN JARINGAN EIGRP

1.      Metric-metric EIGRP
Satu lagi hal yang baik tentang EIGRP adalah bahwa tidak seperti banyak protocol lainnya  yang menggunakan sebuah factor tunggal untuk membandingkan route –route dan memilih jalur terbaik yang mungkin EIGRP menggunakan sebuah kombinasi dari 4 buah factor :
·         Bandwith
·         Delay
·         Beban
·         Reabilitas




Berikut cara Konfigurasi EIGRP

1.      Pertama buat rancangan jaringan yang diinginkan,misalnya seperti ini :

2.      Lalu,konfigurasikan IP pada PC Client sesuai dengan rancangan.

3.      Kemudian pada server :









4.      Lalu,konfigurasikan 3 router dengan konfigurasi berikut :









5.      Setelah konfigurasi, lakukan tes ping, dari Client ke Server.


6.      Dari Server ke Client



           

















    


BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

RIPv2 merupakan perluasan dari RIPv1 dengan menambahkan beberapa kemampuan baru. RIPv2 sama sekali tidak mengubah algoritma Routing Distance Vector yang digunakan RIPv1.Konfigurasi routing information / routing adalah arah atau tujuan dari satu jaringan ke jaringan lainya.
EIGRP biasa di gunakan pada sistem jaringan yang memiliki network yang berskala besardan EIGRP menggunakan beberapa terminology yaitu successor,feasible successor,feasible distance,advertised distance.


B.  SARAN

Oleh karena materi tersebut belum terlalu lengkap maka diharapkan untuk mencari materi lain dan mempelajarinya secara detail  sebap  materi tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahun ataupun wawasan anda karena materi tersebut bisa pemperluas harapan anda kedepanya sehingga bisa lebih  mengetahuinya lebih dalam.

























DAFTAR PUSTAKA







http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/onno/library-sw-hw/e-books/jarkom/Jarkom2-10Enhanced%20Interior%20Gateway%20Routing%20Protocol%20%28%20EIGRP%20%29.pdf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar