BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Router merupakan sebuah alat yang
berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi
antar device didalam jaringan
tersebut. Router bekerja dengan cara
menentukan jalur yang akan dipilih untuk mengirim paket-paket data dari sumber
ke tujuan. Proses pencarian dan penentuan jalur inilah yang disebut routing, sedangkan sekumpulan aturan
yang bekerja untuk menentukan dan menjalankan proses routing disebut routing
protocol.
Routing protocol ada banyak jenisnya, mulai
dari yang sederhana yaitu Static routing
protocol hingga yang lebih kompleks seperti dynamic
routing protocol. Dalam praktek nya, masing-masing routing protocol
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga perlu banyak pertimbangan
yang harus dipikirkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemborosan biaya pengembangan
jaringan dikemuudian hari.
Pada perkembangannya,
teknologi routing banyak digunakan
oleh perusahaan-perusahaan baru dengan skalabilitas yang lebih besar. Namun,
ternyata hal ini menjadi masalah dikarena kan jumlah port router yang terbatas membuat jumlah network yang dibuat juga
terbatas. Salah satu cara penyelesaiannya
adalah dengan menggunakan multilayer
switch. Switch yang sebelumnya
hanya mampu bekerja pada layer 2 OSI
model dengan menggunakan pengalamatan fisik (MAC Address) kini bisa menjalankan fungsi layer lain seperti fungsi routing
pada layer 3. Tentunya hal tersebut tetap didukung oleh keutamaan switch berupa jumlah port yang jauh lebih banyak dari router. Karena mampu menjalankan fungsi router tersebut, maka teknologi yang
bisa ditanam pada router pun bisa
digunakan pada switch layer3. Tidak
semua fungsi router dapat digantikan oleh multilayer
switch, contohnya pada kasus menyambungkan internetwork. Karenanya, multilayer
switch biasa hanya digunakan untuk membangun jaringan internal suatu
perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Defenisi routing
2.
Routing protocol
3.
Pengertian RIVv2
4.
Perbedaan dan persamaan RIVv1 dan RIVv2
5.
Pengertian EIGRP
6.
Fitur dan operasi EIGRP
7.
Modul-modul protocol endependent
8.
Ciri-ciri EIGRP
9.
Kelebihan-kelebihan EIGRP
10.
Pengguanaan EIGRP
11.
Pencarian tetangga (Neigbbor Discovery)
12.
Cara kerja EIGRP
13.
Terminologi EIGRP
14.
Tabel-tabel EIGRP
15.
Konfigurasi dan jaringan EIGRP
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui jaringan computer yang menggunakan protocol
routing RIPv2 dan EIGRP.
2. Manfaat
Manfaat dari perancangan
jaringan dengan routing protocol RIPv2 dan EIGRP,yaitu:
a.
Memberikan kemudahan administrasi untuk perubahan ,baik penambahan
maupun pengurangan device didalam jaringan.
b.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan RIPv2 dan EIGRP pada suatu jaringan
computer sehingga bisa di dapat metode pembagian beban yang lebih baik.
BAB II
KONFIGURASI
ROUTING INFORMATION
RIPv2
A. DEFENISI ROUTING
Routing adalah sekumpulan arah atau tujuan dari satu jaringan
ke jaringan lainnya. Arah atau tujuan ini disebut sebagai rute, biasa diberikan
ke router secara dinamis, atau bias diberikan secara statis oleh Administrator.
1.Static Routing
Ketika
static routing digunakan, seorang network administrator mengkonfigurasi
informasi tentang jaringan-jaringan jauh secara manual. Oleh karena itu,
network administrator harus menambah dan menghapus rute-rute statis bila
terjadi perubahan pada topologi jaringan.
Static
routing sangat cocok diimplementasi pada jaringan berskala kecil karena
kemungkinan perubahan topologi jaringan sangat kecil, sehingga tidak memakan
waktu administrasi. Pada jaringan berskala besar, pemeliharaan tabel-tabel
routing secara manual sangat memakan waktu administrasi. Oleh karena itu static
routing tidaklah scablable disbanding dengan dynamic routing.
2.
Dynamic Routing
Seorang network
administrator memilih untuk menggunakan protocol ini berdasarkan beberapa hal,
antara lain ukuran jaringan, bandwith yang tersedia, kekuatan processor sebuah
router, tipe dan model router, dan protocol yang sedang digunakan pada
jaringan.
B.
ROUTING PROTOKOL
Routing Protokol adalah komunikasi yang digunakan
antar router. Routing protocol mengizinkan router-router saling berbagi
informasi tentang jaringan dan tetangga mereka.
Algoritma routing bisa diklasifikasikan
menjadi 2 kategori:
1.
Distance Vektor – pendekatan ini mendeterminasikan arah, atau vector dan
jarak ke semua link dalam sebuah jaringan.
2.
Lindfdffvc ds fffffffa`
3.
4.
5.
6.
k State – pendekatan ini membuat ulang topologi jaringan keseluruhan dengan
akurat.
Beberpa contoh dari routing protocol, yaitu :
1.
Routing Information Protocol (RIP) – Protocol routing interior distance
vector.
2.
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) – Protocol routing interior
distance vector lanjutan milik Cisco.
3.
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) – Protocol routing
interior distance vector lanjutan milik Cisco.
4.
Open Shortest Path First (OSPF) – Protocol routing interior link-state.
5.
Border Gateway Protocol (BGP) –
Protocol routing exterior distance vector.
C. PENGERTIAN RIPV2
RIPv2 merupakan perluasan
dari RIPv1 dengan menambahkan beberapa kemampuan baru. RIPv2 sama sekali tidak
mengubah algoritma Routing Distance Vector yang digunakan RIPv1.
Kemampuan-kemampuan baru RIPv2, yaitu “
1.
Tag - untuk rute eksternal-memberikan kemampuan bagi RIPv2 untuk
membedakan RIP “internal” (jaringan dalam domain RIP) dari RIP “eksternal”.
Biasanya untuk rute-rute dari EGP atau dari Protocol routing lainnya.
2.
Subnet mask – mendukung penggunaan subnet
mask yang subnet mask yang berbeda di jaringan.
3.
Alamat hop berikut – berisi alamat router
berikutnya sehingga berguna untuk mencegah datagram mengambil rute yang tidak
efisien. Biasanya digunnakan pada perbatasan jaringan yang menggunakan protocol
routing selain RIPv2.
4.
Autentikasi – mencegah router menerima
routing update yang invalid, sehingga meningkatkan keamanan jaringan. Password
pada autentikasi dapat ditransmisikan dalam bentuk plaintext ataupun Message
Digest 5(MD5).
D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN RIPV1 DAN RIPV2
1.
Perbedaan RIPv1 dan RIPv2
RIPv1
·
Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan.
·
Tidak mendukung VLSM.
·
Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
·
Routing table selalu di Broadcast
RIPv2
·
RIPv2 mendukung Classless Distance Vector yang merupakan pengembangan
dari RIPv1.
·
Mendukung VLSM.
·
Mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
·
Routing update dilakukan scara multicast.
·
Penggunaan Otentikasi.
2.
Persamaan RIPv1 dan RIPv2
·
Menggunakan Split Horizon atau dengan Split Horizon Reserve.
·
Menggunakan timer untuk mencegah Routing Loop.
·
Menggunakan Trigger Update.
·
Maksimal Hop sebanyak 15.
BAB III
PENJELASAN DAN
PENGGUNAAN
ROUTING
PROTOKOL RIPv2
A. PENGERTIAN EIGRP
EIGRP atau Enhanced Interior Gateway
Routing Protocol merupakan routing protocol yang dibuat Cisco.EIGRP termasuk routing
protocol dengan algoritma hybrid. EIGRP juga mendukung autentikasi
password seperti yang dilakukan RIPv2. EIGRP dapat dikatan lebih kompleks dari
yang lainnya. IOS dapat menggunakan EIGRP untuk mempertukarkan informasi untuk IPX dan Apple Talk.
B. 1EWFITUR DAN
OPERASI EIGRP
Enhanced IGRP )EIGRP) adalah
sebuah protocol distance-vector yang memberikan kita keunggulan yang nyata
dibandingkan protocol propriertary Cisco lainnya, yaitu Interior Gateway
Routing Protocol ( IGRP). Inilah pada dasarnya mengapa ia disebut Enhanced IGRP.
Seperti IGRP, EIGRP menggunakan konsep dari sebuah autonomous system untuk
menggambarkan kumpulan dari router-router yang contiguous (berentetan
,sebelah-menyebelah )yang menjalankan routing protocol yang sama dan berbagi
informasi routing. Tetapi tidak seperti IGRP, EIGRP memasukan subnet mask ke
dalam update route-nya. Dan seperti yang anda ketahui sekarang, pengumuman
(advertisement)dari informasi subnet memungkinkan kita menggunakan VLSM dan
melakukan summarization (perangkuman) ketika merancang network-network kita!
EIGRP kadang-kadang disebut
sebagai routing protocol protocol hybrid karena ia mempunyai
karakteristik-karakteristik baik dari protocol distance-vector maupun dari
protocol link-state.sebagai contih, EIGRP tidak mengirimkan paket-paket link-state
seperti dilakukan OSPF; melainkan ia mengirimkan update distance-vector yang
tradisional yang berisi informasi tentang network-network ditambah dengan
cost(biaya) untuk mencapai mereka dari prespektif router yang melakukan
pengumuman tersebut.Sebuah EIGRP memiliki karakteristik-karakteristik
link-state juga-ia mensinkronisasikan routing table antara router-router
tetangga pada saat dimulai dijalankan (startup), dan kemudian mengirimkan
update-update yang spesifik hanya jika topologi network berubah. Ini membuat
EIGRP sesuai untuk network-network yang sangat besar. EIGRP mempunyai sebuah
jumlah hop maksimum. Ada
sejumlah fitur yang kuat dan membuat EIGRP jauh lebih baik dibandingkan IGRP
dan protocol-protocol lainnya. Yang utamanya adalah sebagai berikut :
·
Mendukung
IP, IPX,dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat protocol-dependent ( bergantung pada protocol).
·
Pencarian
network tetangga ( neighbor discovery) yang dilakukan dengan efisien.
·
Komunikasi
melalui Reliable Transport Protocol ( RTP).
·
Pemilihan
jalur terbaik melalui Diffussing Upadsate Algorithm ( DUAL)
C. MODUL-MODUL PROTOCOL DEPENDENT
Satu
dari Fitur paling menarik EIGRP adalah ia menyediakan dukungan routing untuk
berbagai protokol layer network : IP, IPX dan AppleTalk. Satu-satunya routing
protocol lain yang hampir menyamai EIGRP dan mendukung banyak protokol layer
network adalah Intermediate System to Intermediate System (IS-IS) tetapi
protocol ini hanya mendukung IP dan Connectionless Network Service ( CLNS).
EIGRP
mendukung protocol-protocol layer Network yang berbeda melalui penggunaan
modul-modul yang disebut protocol-dependent modules ( PDMs). Setiap PDM dari
EIGRP akan memelihara serangkaian table yang terpisah yang mengandung informasi
routing yang berlaku
untuk sebuah protocol yang spesifik. Ini artinya akan ada table-tabel IP/EIGRP,
table-tabel IPX/EIGRP, dan table-tabel AppleTalk/EIGRP.
D.
CIRI-CIRI EIGRP
• Desain network yang flexible.
• Waktu convergence yang cepat.
• Mendukung multiple protokol network
• Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN
• Menjamin 100% topologi routing yang bebas
looping.
• Termasuk protokol routing distance vector
tingkat lanjut (Advanced distance vector).
• Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang
discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
• Partial updates, EIGRP menggunakan partial
updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika
terjadi perubahan pada network.
E.
KELEBIHAN-KELEBIHAN
EIGRP
• Satu-satunya Protocol Routing yang
menggunakan route backup,
• Mudah dikonfigurasi semudah RIP,
• EIGRP satu-satunya yang dapat melakukan
Unequel Load Balancing,
• Kombinasi terbaik dari Protocol Distance
Vector,
• Mendukung multiple Protokol Network.
F.
PENGGUNAAN
EIGRP
EIGRP
biasa digunakan pada Sistem jaringan yang memiliki Network yang berskala besar.
Selain itu juga, pada Router EIGRP, pada saat kita mengkonfigurasinya, kita
tidak perlu memperkenalkan Network-Nework yang terhubung pada Router tetangga
yang sudah tersimpan pada Routing Tablenya.
Pada
Router EIGRP ini, akan mencari sendiri Routing Table dari Router-Router
tetangganya. Di dalam EIGRP juga, kita mengenal yang namanya Autonomous System
(AS) yang berfungsi untuk membuat semua Router yang berada pada AS yang sama
berada dalam satu lingkup area sehingga dapat melakukan Komunikasi Data dari
Sumber sampai ke Tujuan. Apabila masing masing Router di set dengan menggunakan
AS yang berbeda, maka antara Router tersebut tidak dapat saling melakukan
pertukaran data.
Menggunkan EIGRP untuk network-network
besar
EIGRP memiliki sejumlah
firut yang bagus yang membuatnya sesuai untuk digunakan
di
network-network besar :
·
Mendukung multiple atau
banyak AS pada satu router..
·
Mendukung VLSM dan
summarization.
·
Mencari route dan
memeliharanya.
G.
PENCARIAN
TETANGGA (NEIGHBOR DISCOVERY)
Sebelum
router-router EIGRP bersedia untuk melakukan pertukaran route-route satu dengan
yang lain, mereka harus menjadi tetangga-tetangga. Ada tiga kondisi yang harus
dipenuhi untuk menetapkan apakah sebuah router menjadi tetangga atau tidak (
Neighborship establishment ) :
·
Menerima Hello atau ACK.
·
Nomor-nomor AS cocok.
·
Metric-metric yang
identik ( Nilai K ).
Protokol
link-state cenderung menggunakan pesan Hello untuk menetapkan ( establishm )
neighborship ( kebertetanggaan ) karena protokol link-state dalam keadaan
normal tidak mengirimkan update-update route keluar ,dan karena itu harus ada
semacam mekanisme untuk membantu router-router tetangga tersebut untuk
menyadari ketika sebuah router baru bergabung atau router lama pergi atau telah
mati. Untuk memelihara hubungan neighborship tersebut, router-router EIGRP
harus terus menerima pesan-pesan Hello dari router-router tetangga mereka.
Router-router EIGRP yang memiliki AS yang berbeda tidak secara otomatis berbagi
informasi routing dan router-router tersebut tidak menjadi tetangga. Perilaku
ini dapat
menjadi sebuah keuntungan nyata ketika
digunakan di network-network yang lebih besar untuk mengurangi jumlah informasi
route yang disebarkan melalui sebuah AS tertentu. Satu-satunya kekurangan anda
mungkin harus mengurus apa yang disebu redistribution di antara AS yang
berbeda,secara manual.
Satu-satunya
saat ketika EIGRP mengumumkan routing table-nya secara lengkap adalah ketika ia
menemukan sebuah tetangga baru dan membentuk sebuah adjacency ( hubungan atau kedekatan)
dengan tetangga baru tersebut melalui pertukaran paket-paket Hello. Ketika ini
terjadi, kedua router yang bertetangga tersebut akan mengumumkan routing table
mereka secara lengkap kepada yang lain .Setelah masing-masing mempelajari
route-route milik tetangganya, sejak saat itu hanya perubahan-perubahan pada
routing table yang akan dikirimkan ke tetangganya. Ketika Router-router EIGRP
menerima update-update milik tetangga mereka, router-router EIGRP menyimpannya
dalam sebuah tabel topologi lokal. Tabel ini berisi semua route yang diketahui
dari semua router tetangga yang dikenal, dan bekerja sebagai sumber dari mana
route-route yang terbaik akan dipilih dan ditempatkan ke dalam routing table.
H.
CARA KERJA EIGRP
EIGRP
menggunakan formula berbasis bandwith dan delay untuk menghitung metric yang
bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh
IGRP, EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung
metric yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang
digunakan oleh IGRP, tetapi
jumlahnya
dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth
yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika
menghindari loop. EIGRPtidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti
yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak
membutuhkan desain eksrta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan
proses dibandingkan protokol link-state. EIGRP ini pengembangan dari routing
protocol IGRP (distance vector), proprietary cisco juga. Perbandingan (bukan
perbedaan) antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori:
·
Compability mode.
·
Metric colocation.
·
Hop count.
·
Automatic protocol
redistribution.
·
Route tagging
BAB IV
TERMINOLOGI,TABEL EIGRP,
KONFIGURASI & JARINGAN EIGRP
A. TERMINOLOGI
EIGRP
EIGRP menggunakan beberapa
terminology,yaitu :
a.
Successor
Istilah yang digunakan untuk jalur yang
digunakan untuk memeruskan paket data.
b.
Feasible Successor
Istilah yang digunakan untuk
jalur yang meneruskan data apabila successor mengalami kerusakan.
c.
Feasible
Distance
Istilah yang digunakan untuk
jarak dari 1 router ke router yang dituju.
d.
Advertised
Distance
Istiah yang
digunakan untuk jarak dari given neighbor ke router yang dituju.
B. TABEL-TABEL EIGRP
1. Tabel
Neighborship
Biasanya disebut tabel
tetangga atau neighbor tabel. Merekam informasi tentang router-router yang
telah membentuk hubungan bertetangga (neighborship).
2. Tabel
Topologi
Menyimpan pengumuman-pengumuman
(advertisment) route tentang semua route di Inetnetwork yang diterima dari
setiap tetangga.
3. Tabel
Route
Menyimpan route-route yang
sekarang digunakan untuk membuat keputusan routing. Akan ada copy-copy terpisah
dari setiap tabel ini untuk masing-masing protocol yang secara aktif didukung
oleh EIGRP,baik itu IP,IPX atau AppleTalk.
C. KONFIGURASI DAN JARINGAN EIGRP
1.
Metric-metric EIGRP
Satu lagi hal yang baik tentang EIGRP adalah bahwa
tidak seperti banyak protocol lainnya
yang menggunakan sebuah factor tunggal untuk membandingkan route –route
dan memilih jalur terbaik yang mungkin EIGRP menggunakan sebuah kombinasi dari
4 buah factor :
·
Bandwith
·
Delay
·
Beban
·
Reabilitas
Berikut cara Konfigurasi EIGRP
1. Pertama
buat rancangan jaringan yang diinginkan,misalnya seperti ini :
2. Lalu,konfigurasikan
IP pada PC Client sesuai dengan rancangan.
3. Kemudian
pada server :
4. Lalu,konfigurasikan
3 router dengan konfigurasi berikut :
5. Setelah
konfigurasi, lakukan tes ping, dari Client ke Server.
6. Dari
Server ke Client
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
RIPv2 merupakan perluasan
dari RIPv1 dengan menambahkan beberapa kemampuan baru. RIPv2 sama sekali tidak
mengubah algoritma Routing Distance Vector yang digunakan RIPv1.Konfigurasi
routing information / routing adalah arah atau tujuan dari satu jaringan ke
jaringan lainya.
EIGRP
biasa di gunakan pada sistem jaringan yang memiliki network yang berskala
besardan EIGRP menggunakan beberapa terminology yaitu successor,feasible
successor,feasible distance,advertised distance.
B. SARAN
Oleh
karena materi tersebut belum terlalu lengkap maka diharapkan untuk mencari
materi lain dan mempelajarinya secara detail
sebap materi tersebut bermanfaat
untuk menambah pengetahun ataupun wawasan anda karena materi tersebut bisa
pemperluas harapan anda kedepanya sehingga bisa lebih mengetahuinya lebih dalam.
DAFTAR PUSTAKA
http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/onno/library-sw-hw/e-books/jarkom/Jarkom2-10Enhanced%20Interior%20Gateway%20Routing%20Protocol%20%28%20EIGRP%20%29.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar